Selasa, 31 Agustus 2010

OM YAL YANG KUKENAL



Pandanganku Tentang Drs Syachrial Damopolii MBA

Ketika pulang tahun 1999, saya sempat menggoda Papa saya dengan menanyakan partai yang beliau pilih saat Pemilu pertama di era reformasi.
“Saya memilih Partai Syarikat Islam, itu sebenarnya partai kami sejak zama dulu, juga partainya orang tuaku,” kata Papa Tegas.
Aku hanya tersenyum. Papa adalah guru yang sejak terdaftar sebagai PNS memang sudah diharuskan untuk memilih Partai tertentu yang waktu itu tak ingin dianggap partai. Setahuku, walau memang diperintahkan namun Papa selalu melawan dalam diam. Dan sekarang beliau melawan terang-terangan.
»»  LANJUTKAN???...

Sabtu, 28 Agustus 2010

LEBARAN SUSAH



Sebuah Kenangan tentang Papa

Dulu, ketika saya masih berumur 11 tahun, orang tua lelaki saya yang biasa saya panggil “Papa” yang guru agama di sekolah dasar membeli sepeda motor secara kredit. Waktu itu gaji guru masih sangat kecil, proyek swakelola dan proyek lainnya yang memungkinkan penghasilan tambahan halal di luar gaji belum ada. Walhasil, gaji kecil itu terpotong tandas di kredit motor. Kebutuhan kami sehari-hari sepenuhnya tergantung pada hasil kebun. Papa yang sebenarnya tak ingin jadi PNS namun dipaksa kakaknya sempat bergurau bahwa dari segi pendapatan sesungguhnya profesinya yang sebenarnya adalah petani, guru hanya sampingan.

»»  LANJUTKAN???...

Jumat, 27 Agustus 2010

Hi. ARYA SUKMA MALA, ST



Pendidik, Intelek, Teman

Pertama-tama kami mengenalnya sebagai guru. Karena itu kami memanggil beliau “Pak Guru”. Sudah tak terhitung lagi “manusia”—terutama—Bolaang Mongondow yang telah dia “orangkan”. Namun setelah berinteraksi dan mengenal sedikit figur serta pemikirannya, saya memandang beliau sebagai pendidik walau saya tetap memanggil beliau “Pak Guru”.
»»  LANJUTKAN???...

Jumat, 13 Agustus 2010

Tuntul Di masa Sulit



Memasuki Ramadhan, selain kue dan berbagai jenis makanan mulai dari manuk pinogiot (membahasa Indonesia kan gimana ya?), ilosingan, rica-rica, yondog, kolak, onde-onde, dan lainnya yang kita nikmati ketika buka dan sahur. Juga baju baru, ilulut, binarundak, dinarag, dan lainnya saat hari raya. Yang terbayang pada kita juga adalah meriahnya tuntul 3 malam terakhir Ramadhan.

»»  LANJUTKAN???...

LOBONG, LUMBUNG NENAS BOLMONG



Panen Besar Jelang Lebaran
Adam Potabuga dan Isteri
Lobong merupakan desa di jalan utama trans Sulawesi Amurang-Kotamobagu-Doloduo (AKD) yang menjadi penghubung dengan Manado. Letaknya di ngarai yang diapit gunung, di kanan-kirinya terdapat deretan pegunungan. Di deretan pegunungan itu akan kita lihat barisan nenas yang menghijau.

»»  LANJUTKAN???...

Sabtu, 07 Agustus 2010

Kuda Lahirkan Kotamobagu


Kotamobagu Tidak Sama dengan Kota Baru
Saat ini aku yakin kebanyakan masyarakat di luar eks Sulawesi Utara tak kenal Bolmong. Aku sendiri punya kisah tentang ketidakkenalan orang luar ini. Begini ceritanya (kok seperti di film flash back saja!).
Waktu saya mendaftar di Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Malang, kebetulan yang menerima gadis cantik calon Sarjana Ekonomi jurusan Managemen yang rupanya cocok menjadi wartawan penggali keanehan. Rupanya dia merasa janggal dengan tempat lahirku: Kotamobagu!
»»  LANJUTKAN???...

Bolang Mongondow Kompor Bocor




Sejujurnya sih agak takut juga aku memakai judul ini. Tahu sendirilah, di daerahku yang masih menunjung tinggi adat dan mempermalukan Bolmong termasuk melanggar adat. Jika salah mengartikan aku bisa dihukum adat, diharuskan mogompat kon lipu’, nah bingungkan? Kau akan bingung lagi kalau tahu arti mogompat kon lipu’ itu. Harfiahnya, mogompat kon lipu’ berarti mengalasi kampung. Wah?!

»»  LANJUTKAN???...

Bolang Mongondow Kompor Bocor





Peta Sulut (Bolmong) 1935. Sumber: http://putra-putrimuslimbolaangmongondow.blogspot.com/
Bolaang Mongondow, kau tahu apa itu? Jujur sajalah, kalau kau tak tahu aku juga tak akan marah karena bagiku kebenaran dan kejujuran di atas segala-galanya! Cukup terbuka juga kan aku? He-he-he…
»»  LANJUTKAN???...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Daftar Isi Blog

Teman di FB