Sabtu, 07 Agustus 2010

Bolang Mongondow Kompor Bocor





Peta Sulut (Bolmong) 1935. Sumber: http://putra-putrimuslimbolaangmongondow.blogspot.com/
Bolaang Mongondow, kau tahu apa itu? Jujur sajalah, kalau kau tak tahu aku juga tak akan marah karena bagiku kebenaran dan kejujuran di atas segala-galanya! Cukup terbuka juga kan aku? He-he-he…
Jadi Bolaang Mongondow itu Kabupaten yang diapit Gorontalo dan Minahasa. Dengan terbukanya pintu pemekaran maka pada tahun 2006 Bolaang Mongondow menjadi empat Kabupaten (Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan) dan satu Kota (Kota Kotamobagu).
Setelah mekar maka istilah untuk Bolaang Mongondow sekarang sudah menjadi “Bolaang Mongondow Bersatu” dan berencana akan menjadi provinsi. Mungkin setelah jadi provinsi baru kau akan tahu apa itu Bolaang Mongondow, he-he-he…
Mungkin juga bukan agar lebih dikenal yang membuat Bolaang Mongondow diharuskan menjadi Provinsi karena banyak pihak yang berpendapat Bolaang Mongondow sudah sangat terkenal walau tentu saya menolak pendapat ini (kau juga, kan?). Mungkin juga lebih ditujukan untuk mengembalikan kejayaan masa lalu.
Dari mulut orang-orang tua, mereka selalu berkata bahwa Bolaang Mongondow di masa lalu sempat jaya. Bersama Hulontalo (Gorontalo), Bolaang Mongondow merupakan kerajaan besar di Sulawesi Utara. Kekuasaannya melingkupi Bitung sampai wilayah Bolmong sekarang, berarti termasuk Manado dan Minahasa. Punu’ kami, yaitu penguasa yang dipilih oleh para kepala suku sebelum berlaku system Datu yang berlaku turun temurun, yang bernama Damopolii dianggap sebagai Raja Manado yang di Minahasa lebih dikenal dengan Ramopolii. Bahkan di Ternate ada kampung Loloda yang konon diambil dari nama Datu (sebutan untuk raja) kami yang bernama Loloda Mokoagow, seorang Raja yang selalu beradu siasat dengan penjajah Belanda.
Secara teritori (kok seperti militer saja?), setelah Gorontalo memilih mandiri dengan menjadi Provinsi sendiri, Bolaang Mongondow punya wilayah terbesar di Sulut yang wilayahnya lebih dari 50% wilayah Sulut. Salah satu paru-paru dunia (emangnya paru-paru dunia ada berapa? Jawab saja sendiri!) terdapat di sini dengan hutan lindung Dumoga Bone walau harus juga kuakui hutan lindung itu tinggal namanya “hutan lindung” karena banyak juga yang seharusnya melindungi ternyata…(pakai titik-titik saja ya, biar nggak ada yang tersinggung).
Lalu, apa itu Bolaang Mongondow? Setiap penamaan tentu punya arti, kan? Iya dong (masak ialah?).
Bolaang Mongondow itu terdiri dari dua kata, “Bolaang” dan “Mongondow”. “Bolaang” bisa diartikan bermacam-macam, bisa berarti “lautan”, “tempat terbuka” yang berasal dari kata “nobolang” atau mungkin juga diambil dari salah satu suku yang berdiam di sini, yaitu suku “Bolango” yang mendiami Molibagu yang bahasanya seperti campuran bahasa Bolaang Mongondow dan Gorontalo. Sedangkan “Mongondow” bisa diartikan “daratan” (sebagai lawan “lautan”) atau “teriakan” yang berasal dari kata “momondow” (bisa jadi juga memang “teriakan” karena kalau kau bicara dengan orang Bolaang Mongondow pasti akan menemukan intonasi yang tinggi dari nada bicara kami) atau penamaan untuk etnik terbesar di Bolaang Mongondow yaitu suku “Mongondow”.
Jika digabungin (bukan “kita bukan superstar” lho, seperti lagunya projek pop) maka Bolaang Mongondow bisa diartikan macam-macam. Bisa berarti “lautan dan daratan”, “tempat terbuka yang berteriak” atau “tempat terbuka hasil teriakan” (waw, dahsyat juga ya teriakannya kalau gitu), gabungan etnik “Bolango” dan “Mongondow” tapi agak susah juga jika diartikan begini karena selain etnik pendatang ada juga etnik asli seperti di Lolak yang punya corak lain pasti akan iri. Kalau sejarawan muda Bolaang Mongondow, Arter Mamonto (namanya keren, ya?) bilang arti Bolaang Mongondow yang cocok adalah “lautan dan daratan” karena sejarah membuktikan Bolaang Mongondow pernah menguasai daratan dan lautan.
Menurut Arter, di masa lalu Bolaang Mongondow sebenarnya sangat kuat dan sangat cerdas dalam bermain siasat. Bersama kerajaan lain di Nusantara dibentuklah persyarikatan yang dinamakan Boentoen yang Mongondow-nya berarti “usir”. Persyarikatan kerajaan Boentoen ini mengusir kekuasaan asing yang mau coba-coba menguasai Nusantara. Bolaang Mongondow salah satu kerajaan yang telah mengusir Jengis Khan. Dalam peta Majapahit, Bolaang Mongondow tak ada karena Bolaang Mongondow merupakan merupakan sahabat Majapahit, begitu juga dengan Sriwidjaya.
Nah, Bolaang Mongondow ternyata besar, kan?
Kebesaran Bolaang Mongondow ini bukan hanya Arter yang bilang, lho! Kau juga bisa mencarinya ditulisan orang-orang Bolanda—sebutan untuk orang berambut jagung di tempatku—seperti Danubeir yang lebih senang menyebut kerajaan Bolaang Mongondow dengan kerajan Boelan. Kalau kau tak percaya, baca saja bukunya seperti “Raja-raja Bolaang Mongondow”, atau kalau masih tak percaya silahkan bongkar arsipnya di Belanda kalau kau memang berani, he-he-he…

Artikel Terkait:

6 komentar:

  1. Hehehe... Keren mas, diramu dengan lambai... aku hampir terhanyut hehehe

    BalasHapus
  2. Yang penting pegangan aja, jgn sampe hanyut trus
    :)

    BalasHapus
  3. asyiiikk. senang membaca postingan ini.

    BalasHapus
  4. asyiiikk. senang membaca postingan ini.

    BalasHapus
  5. Utat Anuar,kritik boleh to........peta Bolaang Mongondowmu hanya sepotong kecamatan,ganti yaa......namun aku suka membaca essay anda tentang Bolmong.........seru deh...........

    BalasHapus
  6. Iwan, Alhamdulillah kalau postingan ini mengasyikan. Smoga juga dapat memacu kita untuk memperbaiki atau tepatnya mengembalikan kejayaan Bolaang Mongondow

    Terimakasih jg untuk kritakannya Pak Idrus, petanya sudah saya ganti dengan peta tahun 1935 dimana Bolmong belum terlalu menciut seperti sekarang..Seru memang, sejarah dibelakang saya seperti terus menyeru, semoga pemerintahan yang baru bisa membantu.

    BalasHapus

Silahkan meninggalkan Komentar...
Tapi maaf komentar Anda perlu dimoderasi, bukan untuk menghilangkan hak Anda berkomentar tapi untuk menghindari penggunaan "kalimat2 yang tidak perlu"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Daftar Isi Blog

Teman di FB