"Novel2 ini sangat perlu diadakan di
sekolah-sekolah. Saya sebagai Ketua Komisi 1 akan berusaha agar novel2
ini diadakan di sekolah2 oleh Diknas," Ketua Komisi I, DPRD Kota Kotamobagu. ==> Ditunggu tingak lanjutnya....
"Novel ini secara kualitas layak dikonsumsi oleh generasi muda Bolaang Mongondow Raya," anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Raski Azhari Mokodompit. ===> Mungkin bisa juga dibijaki ditingkat Provinsi ya Pak
Salah satu siswa:
"Kenapa di novel2 ini banyak sekali istilah Mongondow? Bagaimana dengan
kami sebagai pembacanya? Juga bagaimana dengan orang luar yang
mengkonsumsi novel ini?"
Justru ini dia pe asyik, hehehhe....
Masyarakat modapa tau itu Mongondow. Jangan tako, ada dia pe footnote
untuk yang memakai bahasa Mongondow..
"Kenapa novel2 ini tidak
diadakan di sekolah2, kepada penulis coba diajukan supaya siswa2 kami
juga bisa membaca novel2 ini," kata Enci'...
Siap Enci', torang so ajukan sebenarnya. Tapi akan diajukan ulang...
Enci' dari salah satu
sekolah meminta agar novel2 diadakan di sekolah-sekolah untuk menjadi
bagian dari referensi Muatan Lokal dan pelajaran Bahasa Indonesia
Para siswa yang telah berjanji untuk menulis yang nantinya akan dibukukan dalam ontologi Cerpen
Artikel Terkait:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan meninggalkan Komentar... Tapi maaf komentar Anda perlu dimoderasi, bukan untuk menghilangkan hak Anda berkomentar tapi untuk menghindari penggunaan "kalimat2 yang tidak perlu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan meninggalkan Komentar...
Tapi maaf komentar Anda perlu dimoderasi, bukan untuk menghilangkan hak Anda berkomentar tapi untuk menghindari penggunaan "kalimat2 yang tidak perlu"