Jumat, 27 Agustus 2010

Hi. ARYA SUKMA MALA, ST



Pendidik, Intelek, Teman

Pertama-tama kami mengenalnya sebagai guru. Karena itu kami memanggil beliau “Pak Guru”. Sudah tak terhitung lagi “manusia”—terutama—Bolaang Mongondow yang telah dia “orangkan”. Namun setelah berinteraksi dan mengenal sedikit figur serta pemikirannya, saya memandang beliau sebagai pendidik walau saya tetap memanggil beliau “Pak Guru”.
Pendidik, dalam terminologi Bapak Pendidikan, Ki Hadjar Dewantara tak sama dengan pengajar yang senantiasa menanamkan doktirin tanpa memahamkan. Pendidik adalah seorang yang memahamkan. Namun Pak Guru kita ini bukan sekadar memahamkan tetapi juga memikirkan bagaimana pengembangan pendidikan sehingga benar-benar terasa manfaatnya bagi semua. Dalam taraf ini beliau bisa dikatakan sebagai intelektual. Dan ternyata keintelektualan beliau tak hanya dalam lingkup pendidikan, tapi berbagai bidang ikut juga dia pikirkan walau beliau tetap bersikukuh bahwa pendidikan merupakan pondasi segalanya.
“Sebaik apa pun kita memformulasi pembangunan disegala bidang namun jika pendidikan kita abaikan maka yang ada dua hal yang terjadi. Pertama, formula itu tak mungkin bisa dijalankan. Kedua, kita harus mempergunakan tenaga luar agar formula tersebut bisa jalan. Dan bagi saya keduanya sama-sama merugikan kita. Karena itu tak ada jalan lain selain pendidikan harus diperhatikan. ” tegasnya.
Untuk pengembangan pendidikan, dia sangat gencar mencari terobosan ketika dia diminta menahkodai SMK Cokroaminoto Kotamobagu. Pembangunan jaringan pun dia usahakan yang mempersedikit waktunya berhubungan dengan siswa, bahkan dengan keluarga.
Usahanya membawa hasil. Saat ini, SMK Cokroaminoto Kotamobagu, sebuah sekolah yang khusus mempelajari teknik, telah bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lainnya. Bahkan sekolah yang sudah berproses menuju Sekolah Berstandar Internasional (SBI) ini telah bekerjasama dengan luar negeri seperti Swis, Australia dan baru-baru ini kepala sekolahnya baru berkunjung ke Jerman dalam rangka memfolow up kerjasama dengan salah satu institusi di sana.
Melihat berbagai langkah yang beliau ambil dan kemajuan yang ada di SMK Cokroaminoto Kotamobagu, banyak yang berpandangan agar Ketua Syarikat Islam (SI) Kotamobagu ini masuk ke ruang pemerintahan. Karena itu, atas desakan masyarakat, dia mengajukan diri untuk mendampingi salah satu kandidat Walikota dalam Pilwako Kotamobagu lalu. Dalam uji kelayakan yang diadakan partai pendukung, Hi Arya Sukma Mala mengajukan program pembangunan pendidikan yang komprehensif yang mendapat apresiasi dari banyak pihak. Sayangnya bukan dia yang terpilih untuk mendampingi kandidat tersebut untuk bertarung di Pilwako.
Apakah peristiwa tersebut membuat Papa Ipan, demikian beliau biasa dipanggil, menjadi alergi dengan pemerintahan yang memang sangat kental nuansa politiknya?
“Sebenarnya tidak. Sebagai warga yang cinta dengan daerah, tentu saja saya siap jika diminta untuk bekerja sesuai profesi dan kemampuan saya. Bagi saya ini merupakan panggilan tugas. Tapi saya berharap bisa tetap profesional karena profesionalitas merupakan satu dari sekian banyak kunci untuk menuju kemajuan. Kalau tak profesional justru akan merepotkan semua,” ujarnya penuh arti.
Saat perbincangan, kami sempat menyinggung lawatannya ke luar daerah dan luar negeri. Menurutnya, cukup banyak pelajaran yang bisa diambil dari lawatan tersebut, mulai dari pengelolaan birokrasi sampai petani. Kesemuanya itu merupakan contoh yang dapat diterapkan dalam membangun Bolaang Mongondow Bersatu. Namun sekali lagi dia mengingatkan bahwa pendidikan yang lebih utama.
“Iqra wahyu pertama yang diterima Rasulullah, yang berarti kita diperintahkan untuk membaca, menyelidiki, meneliti apa yang dapat memaslahatkan kita. Karena itu, pendidikan harus kita utamakan,” tukasnya ketika menutup perbincangan. (Anuar Syukur)

Artikel Terkait:

2 komentar:

  1. Torang so dapat calon Kepala DInas Pendidikan yang terbaik, maju trus Pak Kepsek

    BalasHapus
  2. Smoga tercapai, Pak Guru, torang butuh Kadis yang punya hubungan yang luas dengan orang luar sehingga torang pe daerah momaju

    BalasHapus

Silahkan meninggalkan Komentar...
Tapi maaf komentar Anda perlu dimoderasi, bukan untuk menghilangkan hak Anda berkomentar tapi untuk menghindari penggunaan "kalimat2 yang tidak perlu"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Daftar Isi Blog

Teman di FB