Minggu, 28 Maret 2010

INDE’ DOW: PEREMPUAN, RAKYAT, PENENTU


Radar Totabuan

Sosok Inde’ Dow sangatlah luar biasa. Kisah-kisahnya yang kebanyakan bersifat mistik seperti beliau belum meninggal dan sempat terlihat dibeberapa tempat. Bahkan pembuatan patungnya di Kelurahan Mongondow (Kotamobagu) yang tak pernah jadi dipandang karena beliau tak ingin terlalu dipuja sampai dibuat patung segala yang menampakan bahwa walau telah menghilang secara raga (dalam tafsir saya, saya katakan beliau telah meninggal) namun beliau tetap jadi penentu. Ada juga kisah tentang Ibantong dan Oyotang yang menjadi pengawal beliau serta “tongkat kilat” yang menjadi penentu bagi masa depan Bolmong.
Kisah-kisah luar biasanya ini yang terkadang membuat orang salah menafsirkan keberadaan beliau. Untuk berbagai tujuan, ada yang menempatkan beliau sama Damopolii, Mokodompit, Mokoagow, bahkan berada di atas ketiganya.
Patut dipahami bahwa Inde’ Dow hanya pemimpin salah satu wilayah. Beliau adalah Bogani Perempuan di Kotabunan sehingga tak bisa disamakan, apalagi dilebihkan, dari posisi Damopolii, Mokodompit, Mokoagow yang menjadi Punu’ Moloben yang merupakan symbol pemersatu dari wilayah-wilayah yang dikuasai para Bogani. Inde’ Dow hanya salah satu penentu dalam pencarian Punu’. Pengandaian dalam wilayah Bolmong Bersatu, Inde’ Dow adalah pemimpin di salah satu Kabupaten/Kota. Beliau bukanlah Gubernur dari Provinsi Bolmong Bersatu.
Bagi saya, justru keberadaan beliau yang hanya pemimpin wilayah ini yang menarik. Bogani, walau hanya pemimpin wilayah namun “pertarungan” untuk menjadi Bogani sangat luar biasa. Kekuatan, kebijaksanaan, wibawa dan hal lain yang dapat mempengaruhi rakyat sangat menentukan. Rakyat tak memilih Bogani melainkan rakyat langsung menyatakan takluk dibawa kendalinya karena berbagai factor itu. Bogani bukanlah gelar turunan, siapapun bisa menjadi Bogani sepanjang mendapatkan simpati rakyat. Ini berbeda dengan Punu’ yang walau dipilih atau tepatnya ditentukan oleh para Bogani namun harus punya tali temali keturunan dengan Punu’ sebelum-sebelumnya.
Kenyataan bahwa Inde’ Dow merupakan perempuan dan bisa dikatakan Bogani Perempuan satu-satunya akan mengundang decak kagum kita. Inde’ Dow adalah rakyat dan perempuan yang benar-benar tersaring. Pamornya mengalahkan rakyat lainnya yang bisa dipastikan sebagian besar lelaki, bahkan Ibantong dan Oyotang yang laki-laki dan terkenal kekuatannya menjadi anak buah beliau. Sungguh luar biasa!
Lebih luar biasa lagi ketika menelusuri perjalanan beliau begitu menjadi Bogani. Di sini kita akan mendapatkan peran beliau sebagai pelindung sekaligus penentu Punu’.
Adalah Tadohe, putra Punu’ (dalam berbagai kisah disebutkan bahwa Tadohe merupakan putra Punu’ Mokodompit) yang pulang ke Bolmong dari Sanger. Dia terdampat di pantai Togid. Setelah berhasil meyakinkan Inde’ Dow bahwa dia merupakan orang Bolmong dan putra Punu’, Inde’ Dow pun menyatakan sikap melindungi. Tadohe pun berada di bawa perlindungan Inde’ Dow yang berarti apa pun yang terjadi pada Tadohe akan berhadapan dengan Inde’ Dow.
Pamor dan power Inde’ Dow diuji pertama kali ketika Tadohe bermasalah dengan Kolopita, orang tua dari gadis pujaan Tadohe namun menentang keinginan Tadohe untuk mempersunting anak gadisnya. Dalam gusar Tadohe berniat mengadukan persoalan itu pada Inde’ Dow.
Di tengah jalan, Tadohe dicegat oleh Paloko, seorang pencari ikan yang bijak. Paloko melihat bakal ada perang besar jika sampai Tadohe melapor pada Inde’ Dow. Karena itu dia menawarkan uang dan makanan sebagai tanda takluk namun Tadohe tak bergeming. Tadohe baru mengendur ketika Paloko menawarkan cucunya untuk dikawini Tadohe tanpa mahar. Uang, makanan dan perkawinan tanpa mahar merupakan pertanda takluk sepenuhnya dari seorang Paloko. Karena itu, piagam monumental tentang hubungan rakyat dan penguasa disebut perjanjian Paloko-Kinalang yang terjadi di masa Tadohe.
Pamor dan power Inde’ Dow nampak jelas ketika beliau menentukan Tadohe sebagai Punu’. Di kisahkan, Inde’ Dow mengadakan pesta besar dengan mengundang para Bogani. Dalam pesta itu, mulut babi dihadapkan pada Inde’ Dow. Ketika Sang Bogani Perempuan ini berpaling, Tadohe memutar mulut babi itu sehingga menghadap padanya. Melihat kenyataan ini, spontan saja Inde’ Dow menisbatkan gelar ke-Punu’-an pada Tadohe yang spontan juga disetujui oleh para Bogani lainnya. Sungguh luar biasa lisan seorang Inde’ Dow, rakyat perempuan yang dipatuhi rakyat sehingga menjadi Bogani.
Menelusuri perjalanan Inde’ Dow dan Tadohe, saya punya keyakinan bahwa perjanjian monumental Paloko-Kinalang tak lepas dari saran-saran Inde’ Dow. Bagaimanapun Tadohe tak mungkin bisa begitu saja melepaskan diri dari sosok Inde’ Dow, termasuk dalam kebijakan-kebijakannya. Bisa dikatakan, setelah menjadi pelindung dan penentu keberadaan Tadohe, kemudian dia menjadi penasehat setelah Tadohe menjadi Punu’.
Ini eksistensi Inde’ Dow yang memang bisa dikatakan sangat sedikit mengundang perdebatan dan menurut saya mendekati kebenaran. Wilayah kekuasaan beliau yang luas, termasuk wilayah yang sekarang menjadi bagian dari daerah di luar Bolmong Bersatu menjadi kisah lainnya. Belum lagi keberadaan Inde’ Dow dalam penamaan Manado yang menjadi ibu kota Provinsi. Ada yang mengatakan bahwa nama Manado bersumber dari kekesalan Belanda atas sosok Inde’ Dow yang tak memudar di hati masyarakat sehingga mereka bertanya: “Mana Dow?”. Pertanyaan Belanda ini yang kemudian menjadi nama bagi Manado. Kebenarannya tentu patut diuji, namun kata “Manado” memang unik karena tak ada dalam bahasa etnis manapun.
***
Inde’ Dow memang mengundang decak kagum. Saya berharap suatu saat bisa menelusuri perjalanannya dan dapat menuliskannya walau hanya dalam bentuk cerita. Saya juga berharap ada pihak lain yang bisa menuliskannya dalam bentuk teks.
Melebihi harapan itu, saya memimpikan ada sosok Inde’ Dow yang akan tampil, sosok yang tak hanya tenar di dalam tapi juga di luar Bolmong Bersatu sehingga bisa menjadi penentu kebijakan di Sulawesi Utara. Mungkinkah sosok itu akan muncul di Pemilihan Gubernur sekarang? Saya hanya berharap. Semoga Tuhan berkenan, Wallahualam bishawab. (Anuar Syukur, owner RUMAH DINANGOI Motoboi Kecil)

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan meninggalkan Komentar...
Tapi maaf komentar Anda perlu dimoderasi, bukan untuk menghilangkan hak Anda berkomentar tapi untuk menghindari penggunaan "kalimat2 yang tidak perlu"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Daftar Isi Blog

Teman di FB