Seperti namanya, Arumawarni seharum
mawar. Kecantikan belianya yang baru lepas SMA akan memikat siapa saja. Namun,
baginya, yang paling menarik adalah kecerdasan. Dia rangking pertama Kabupaten
dan ketiga Provinsi dalam kelulusan tahun itu. Kecerdasannya membuka tiket
untuk kuliah di kampus negeri terkenal. Sayang dia tak punya uang dan kampus
itu tetap ingin dia membayar. Walhasil, dia tak bisa kuliah. Sisi menonjol
dalam dirinya yang sangat dia banggakan ternyata tak bisa diandalkan.
Keunggulannya yang lain justru
membawanya pada kemakmuran. Selain cantik dan cerdas, dia juga punya suara yang
bagus. Ketika menyanyi dalam suatu acara pernikahan, Mbak Dalia yang memimpin
group musik yang biasa diundang bernama KhaDang sangat tertarik melihat
penampilannya. Arum pun ditawarkan untuk menjadi salah satu personil KhaDang.
Arum yang putus asa karena tak bisa
mengandalkan kecerdasan akhirnya menerima tawaran itu. Dia pun menjadi penyanyi
di KhaDang yang bermarkas di Malang. Ely, teman lain
dalam group musik itu, memuaskan dahaganya untuk kuliah. Berkat Ely dia berhasil
masuk ke kampus kecil tempat dia memenangkan lomba penulisan saat di SMA dulu.
Memang bukan di regular melainkan di ekstensi yang kuliahnya setiap Sabtu-Minggu
sehingga sering disingkat kampus Tugu. Namun Arum benar-benar serius dengan
kuliahnya sehingga nilainya bagus semua.
Tanpa Arum sadari, ternyata personil KhaDang
melakukan perbuatan di luar profesionalitasnya sebagai penyanyi. Mereka
ternyata tak hanya diundang bernyanyi namun juga untuk memenuhi kebutuhan
birahi. Awalnya Arum kaget namun dia tak bisa mundur. Dia tetap professional menyanyi
namun tak ingin seperti personil KhaDang lain. Dia bertekad menjaga
kehormatannya dan kesuciannya walau bergelur di tengah kehidupan yang penuh
Lumpur.
Cantik, cerdas, suara merdu, siapa
yang tidak mau? Tak terhitung lagi lelaki pengundang KhaDang yang menyampaikan
hasrat untuk bersama Arum. Mbak Daliya, sang pimpinan, bingung pada siapa dia
akan menyerahkan anggotanya itu. Namun Ely memperingatkan Mbak Daliya agar
jangan memaksa Arum kalau tak ingin Arum keluar. Ely berjanji, dengan perlahan
pasti Arum akan menyerah tapi tak boleh tergesa-gesa.
Ternyata ini menguntungkan KhaDang. Keberadaan
Arum yang tak diobral menarik pemilik Klub Lajang, sebuah klub yang mengadakan
hiburan malam di salah satu hotel di Malang. Pak Handoko,
pemilik klub meminta pada Mbak Daliya untuk mengalihkan Arum ke klub namun Mbak
Daliya meminta agar personil KhaDang lain juga bisa manggung di sana walau tidak
sesering Arum. Pak Handoko yang sudah kadung tertarik pada Arum langsung
menyetujui.
Apakah Arum bisa mempertahankan kehormatannya? Silahkan baca
Novel ini bisa didapatkan di Gramedia se Jawa, Lampung, Makasar, Batam...
Untuk jelasnya bisa diklik di gambar atau di klik di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan meninggalkan Komentar...
Tapi maaf komentar Anda perlu dimoderasi, bukan untuk menghilangkan hak Anda berkomentar tapi untuk menghindari penggunaan "kalimat2 yang tidak perlu"