Rabu, 04/05/2011 16:21 WIB
Mahalnya Biaya Membunuh Osama Bin Laden
Ardi Winangun - detikNews
Mahalnya Biaya Membunuh Osama Bin Laden
Ardi Winangun - detikNews
Namun untuk membunuh Osama, bagi pemerintah Amerika Serikat bukan sesuatu yang mudah. Untuk membunuh Osama, ia harus berhadapan dengan pasukan Taliban dan rakyat
Sebagai pasukan yang terlatih dan militan, tentu tidak mudah menundukan Taliban.
Akibatnya biaya operasi militer Amerika Serikat dari tahun ke tahun semakin tinggi dan korban tentara AS yang tewas atau depresi jumlahnya mencapai ribuan. Bahkan untuk melakukan operasi militernya di Afghanistan, pada tahun 2009, Obama mengirimkan kembali 30.000 tentaranya ke Afghanistan, pengiriman tentara Amerika Serikat yang kesembilan kalinya, ini menunjukan gagalnya atau tidak berhasilnya operasi militer Amerika Serikat di Afghanistan yang dilakukan sejak tahun 2001.
Dilihat dari grafik pengeluaran untuk Perang
melonjak. Disebut untuk mengirimkan tentara sebanyak 30.000 itu pemerintah AS mengeluarkan biaya sebesar US$ 30 miliar untuk masa satu tahun. Bila dirinci biaya perang dalam sebulan US$ 3,6 juta. Masing-masing tentara dalam satu tahun memakan biaya US$1 juta. Sepuluh tahun operasi militer di Afghanistan ini merupakan masa yang cukup lama, bahkan lebih lama dari Perang Dunia I (1914-1918), Perang Dunia II (1939-1945), Perang Irak-Iran (1980-1988), dan Perang Korea (1950-1953).
Invasi Amerika Serikat di Afghanistan bisa sangat lama, 2001-2011, sebab secara
teknik pertempuran tidak secara terbuka. Taliban lebih cenderung menggunakan sistem perang gerilya atau perang gunung sehingga mempersulit tentara Amerika Serikat untuk mendeteksi gerakannya. Selain itu secara sosiologis ada kedekatan antara Taliban dan rakyat sehingga secara diam-diam rakyat ikut membantu pertempuran.
Susahnya Amerika Serikat menumpas Taliban tidak hanya disebabkan teknik peperangan
dan sosiologi kedekatan antara rakyat dengan Taliban, namun juga disebabkan Hamid Karzai sebagai Presiden
Menurutnya, selama hampir dua dekade, pemerintahan Hamid Karzai gagal melaksanakan tugas mengembangkan dan menerapkan konsep yang memadai dan strategi militer bagi pertahanan
Untuk memecah hubungan Taliban dengan Osama, maka dalam Konferensi tentang
Afghanistan di Lancaster House, London, Inggris, pada tahun 2010, terdengar sebuah berita bahwa Amerika Serikat dan Inggris hendak 'menyuap' Taliban dengan dana sebesar 500 juta US$ atau sekitar Rp 4,7 triliun. Rencana penyuapan itu untuk membiayai program reintegrasi gerilyawan Taliban.
Program reintegrasi digunakan untuk membujuk sekitar 25 ribu tentara Taliban untuk
melepaskan senjatanya, turun dari gunung, dan kembali menjalani kehidupan masyarakat seperti biasanya. Bila para Taliban setuju dengan program reintegrasi, mereka akan ditawari pekerjaan, pendidikan, pemberian uang tunai, dan perlindungan. Program reintegrasi dirasa oleh kalangan pemerintah
Namun mahalnya biaya operasi militer dan non-militer sepertiny tidak menjadi masalah
bagi Amerika Serikat. Sebab tewasnya Osama merupakan obat dari sakit hati rakyat Amerika Serikat atas serangan terorisme, 9/11, di WTC yang menewaskan sekitar 3.000 orang. Tewasnya Osama disambut gembira rakyat Amerika Serikat, lewat twitter, mereka
merayakan tewasnya orang yang dicari-cari tentara Amerika Serikat itu. Gubernur
Tidak hanya Schwarzenegger, warga
ground zero, tempat bekas menara kembar WTC. Mereka hadir di tempat itu sambil mengatakan, bahwa korban serangan 9/11 tidak mati sia-sia. Dengan tewasnya Osama, warga
*) Ardi Winangun adalah peminat studi pertahanan. No kontak: 08159052503. Penulis tinggal di Matraman,
(vit/vit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan meninggalkan Komentar...
Tapi maaf komentar Anda perlu dimoderasi, bukan untuk menghilangkan hak Anda berkomentar tapi untuk menghindari penggunaan "kalimat2 yang tidak perlu"