Jumat, 01 Oktober 2010

Mabuk lagi…


“Gila, ada ratusan botol cap tikus polisi sita pas razia. Mau jadi apa daerah kita kalau begini. Anak muda penerus tongkat estafet pembangunan, mereka yang akan jadi pemimpin di masa yang akan datang, akan jadi pemabuk semua. Benar-benar gila ini,” kata Abo’ begitu membaca Koran.
“Kamu ini, seperti tak pernah muda saja. Kamu juga pemabuk dulunya. Kamu berani melamar saya karena sudah mabuk lebih dulu. Kalau ndak mabuk, pasti kamu tak berani,” jawab Bua’ cuek.
“Harus begitu! mau bagaimana lagi? Bapakmu kan pe rongang skali!” Serang Abo’.
“Kenapa kau bawa-bawa bapakku?” Bua’ membalas, nampaknya dia marah besar. “Kalau begini, pulangkan saja aku pada ibuku, juga ayahku.”
“Lagu itu sudah nggak top, Titi Sandora sudah tak pernah menyanyi sekarang,” kata Abo asbun alias asal bunyi.
“Bukan Titi Sandora, itu Bruri yang nyanyi’in. Memang kita berdua ini tidak cocok. Zaman kita berdua saja sudah berbeda,” timpal Bua’ semakin ngaur.
“Memang kita berdua berbeda dan karena kita menikah. Kalau sama, ndak mungkin aku melamarmu. Ih najiz deh,” sambut Abo’ dengan tangan yang gemulai.
Bua’ tak tertawa melihat tingkah suaminya. Mulutnya terus bicara yang disambut Abo’ dengan santainya sambil membaca Koran.
Mereka sedang berdebat ketika Ompu datang. Kedatangan Ompu menginterupsi pertengkaran mereka.
Ompu berjalan sempoyongan, wajahnya merah padam, saat berdiripun terlihat dia tak tahan. Abo’ dan Bua’ melompat dan memeganinya karena nyaris terjatuh. Namun keduanya segera melepaskan karena tak tahan pada bau yang keluar dari mulut Ompu.
“Kamu mabuk, Ompu?! Gila, bagaimana generasi mendatang kalau Ompu saja mabuk seperti ini.” Itu baru mukadimah yang keluar dari mulut Bua’. Berikutnya, Bua’ membuka daftar panjang pihak-pihak yang harus disalahkan membuat Abo’ menggeleng kepala. Sebagian dari daftar itu tak ada dalam daftar Abo’. (1/10/2010)

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan meninggalkan Komentar...
Tapi maaf komentar Anda perlu dimoderasi, bukan untuk menghilangkan hak Anda berkomentar tapi untuk menghindari penggunaan "kalimat2 yang tidak perlu"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Daftar Isi Blog

Teman di FB