Jumat, 01 Oktober 2010

Lantikjo…


Tutuyana ==>
Pemilihan pengambil kebijakan sudah lama berlalu, sudah satu hari raya terlewati dan sekarang, untuk belum kembali Ramadhan. Hasil pemilihan sudah jelas, hasil gugatan atas pemilihan juga jelas. Pengambil kebijakan jelas sudah terpilih. Namun waktu pelantikan tertunda-tunda terus. Ini jadi bahan pembicaraan antara Aki dan Inde’.
“Pelantikan ko’ ditunda-tunda terus padahal hasilnya sudah jelas. Siapa lagi yang mencoba bermain dipelantikan ini,” kata Aki penuh curiga.
“Tenang saja, Aki. Pasti yang terpilih akan dilantik, cepat atau lambat,” sambut Inde’.

“Bukan begitu. Seperti pesan Rasulullah, yang bekerja sebaiknya dibayar upahnya sebelum kering keringatnya…”
“Apa juga hubungan pelantikan dengan mereka yang bekerja mencari upah?” potong Inde’.
“Mereka sama-sama menunggu. Dan disaat-saat menunggu itu ada saja yang terjadi maka sebaiknya dipercepat,” Aki menjelaskan.
“Saya semakin tak mengerti maksud pembicaraanmu,” Inde’ menggaruk kepala yang tidak gatal.
“Ini semua kekuasaan Tuhan, Sayang. Kita memang tidak mengharapkan bencana datang menimpa, tapi bagaimana kalau itu terjadi? Sementara yang berhak belum mendapatkan haknya.”
“Saya bingung…”
“Biarlah kamu bingung, yang penting yang membaca tidak!” sekarang Aki marah.
Inde’ diam, dia tahu Aki bingung karena banyak usul yang dia ajukan yang masih dipending karena menunggu pengambil kebijakan terpilih dilantik.
“Kalau begini, sebaiknya waktu pemilihan yang ditunda,” kata Aki lagi.
Sekarang Inde’ tertawa, nyaris terbahak. “Kamu kira walau waktu pemilihan ditunda, jagomu akan menang,” kata Inde’ dengan senyum mengejek.
“Bisa jadi. Toh lain masa lain orangnya. Kalau tertunda, bisa saja jagoku yang menang. Dan kalau jagoku menang, aku akan melakukan demonstrasi kalau pelantikan ditunda-tunda begini,” Aki bersemangat.
“Memangnya siapa jagomu?” Inde’ menyelidik.
“Ah, nggak usah dikatakan. Nanti usulan yang kuajukan digagalkan.” (1/10/2010)

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan meninggalkan Komentar...
Tapi maaf komentar Anda perlu dimoderasi, bukan untuk menghilangkan hak Anda berkomentar tapi untuk menghindari penggunaan "kalimat2 yang tidak perlu"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Daftar Isi Blog

Teman di FB