Minggu, 04 Juli 2010

MOKINTOB RIWAYATMU KINI




Mokintob, Riwayatmu Kini
Mokintob adalah nama sebuah lembah di lereng pegunungan di pelosok dataran Dumoga. Anda akan dapat ke sana melalui Dumoga-Kembang Merta atau Imandi-Tambun.
Awalnya lembah ini tak seperti namanya, dia masih terselubung kabut. Yang tahu hanya petani yang merupakan campuran Mongondow, Bali, Bugis, dan Minahasa yang menanam cokelat dan jeruk cina.
Di akhir 80-an, para petani mulai bertanya ketika para bas mulai mengerjakan bangunan-bangunan yang cukup megah di sana, pakai bangunan dengan atap kaca segala. Aneh!
Dari isu yang di dengar, di sana akan didirikan SMTP.
Sekolah Menengah Tingkat Pertama? Aneh, sekolah untuk tamatan SD kok di tengah hutan? Mereka baru tahu apa kegunaan bangunan itu ketika tahun 1989 para anak muda dari berbagai penjuru Sulawesi datang ke lembah sunyi ini, bahkan ada yang dari luar Sulawesi. Lembah sunyi inipun berubah ramai dengan anak muda yang berpakaian putih-abu-abu.
Dari sini para petani baru tahu bahwa yang dimaksud SMTP ternyata bukan “Sekolah Menengah Tingkat Pertama” melainkan merupakan kelanjutannya. Nama panjangnya cukup keren “Sekolah Menengah Teknologi Pertanian”. Tak sekadar namanya yang keren melainkan juga dapat dilihat dari fasilitas yang ada di dalamnya. Di sini ada lahan yang luasnya sekitar lima hektar, kolam ikan, kandang, bengkel. Juga terdapat tiga rumah kaca, laboratorium pengolahan hasil pertanian. Ada laboratorium Biologi, Fisika, Kimia dengan peralatan yang lengkap. Semua itu merupakan sarana penunjang bagi siswa sehingga bisa-bisa ahli dalam lapangan pertanian. Juga terdapat traktor dalam berbagai ukuran serta berbagai mesin.
Siswa terbagi dalam lima rumpun. Ada rumpun Agronomi yang mempelajari budidaya pertanian, rumpun Peternakan yang mempelajari budidaya ternak, rumpun Teknologi Hasil Pertanian yang mempelajari pengolahan hasil pasca panen, Mekanisasi Pertanian yang mempelajari berbagai alat dan mesin pertanian, serta Usaha Tani Terpadu yang merupakan rangkuman segalanya tapi yang lebih menarik di sini adalah pelajaran ilmu perikanannya.
Sejak awal dibuka, Mokintob telah menjadi kota dipedalaman Dumoga. Siswa dan guru yang diharuskan tinggal didalam kompleks sekolah benar-benar menyatu dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Namun kini Mokintob kembali sunyi.***

Artikel Terkait:

1 komentar:

  1. Mokintob kini tinggal kenangan yang tak akan pernah terhapuskan dalam ingatanku....

    Semoga suatu saat mokintbp akan kembali berjaya seperti dulu.......

    BalasHapus

Silahkan meninggalkan Komentar...
Tapi maaf komentar Anda perlu dimoderasi, bukan untuk menghilangkan hak Anda berkomentar tapi untuk menghindari penggunaan "kalimat2 yang tidak perlu"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Daftar Isi Blog

Teman di FB