Langkah awal dalam perkaderan
Dulu waktu berkader di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk pertama kali, kami diharuskan untuk bicara oleh para Abang dan Mbak.
“Bicara saja, penting bicara, jangan takut salah,” itu yang selalu didengungkan pada kami yang membuat kami termotivasi. Alhamdulilah bisa juga bicara walau mungkin lebih banyak salahnya, heheh.
Dan benar. Dalam aplikasi ternyata tak boleh asal bicara. LK I (Latihan Kader satu/ Basic Training) hanya kawah candradimuka agar kita punya bekal percaya diri yang cukup kuat dalam bicara namun harus disesuaikan dengan kondisi dilapangan kalau hendak diterapkan.
Kejadiannya saat Konpercab HMI Cabang Bogor—pergantian dari Bang Amir Tengku Ramli ke Bang Sonhaji—yang dilakukan tak lama setelah kami di LK kan. Saat itu ramai sekali, terlebih untuk pertama kalinya LPJ Pengurus HMI Cabang Bogor DITOLAK peserta Konpercab yang dilawan pengurus dengan menerbitkan SK entah nomor berapa yang menghapus semua SK yang dikeluarkan oleh kepengurusan ini yang kemudian disusul dengan pendemisioneran kepengurusan. Ribut luar biasa, bingung minta ampun. Dengan SK yang baru diterbitkan ini berarti keanggotaanku di HMI juga sudah dicabut.
Lanjut ke persoalan YANG PENTING BICARA sesuai tema diatas, karena semua sudah bicara—bahkan ada yang pakai ketuk meja segala, sementara aku belum mengeluarkan satu pata katapun karena bingung, akhirnya bicara juga ketika perdebatan memanas.
Kalau tak salah perdebatan itu tentang pemilihan mide formatur. Aku yang sudah bosan dengan perdebatan yang seakan tak berpenghujung langsung mengetuk-ngetuk meja, untung aku tidak kemasukan arwah leluhur sehingga meja itu tetap utuh—bahkan tanganku yang sakit, hehehe…
Suasana langsung berubah hening ketika aku bicara. Aku mendapat perhatian dari para Abang-Mbak serta teman-teman yang hadir. Aku jadi bingung. Mengapa para singa podium ini malah berhenti. Suasana baru mencair ketika teman seleting denganku dalam perkaderan menginterupsi presidium siding.
Alhamdulillah bicaraku yang disampaikan dengan menggebu-gebu hanya dipandang angin lalu. Karena apa?...
Ternyata pandanganku bisa merubah semua hasil persidangan yang telah diperpanjang selama seminggu itu, termasuk merubah keputusan yang telah ditetapkan tentang formatur—padahal kami cukup susah memperjuangkan agar jagoan kami ini yang menjadi formatur/Ketua Umum HMI Cabang Bogor periode berikutnya. Alhamdulillah juga, kondisi peserta Konpercab waktu itu sudah down karena lamanya waktu Konpercab sementara di IPB berlaku system Paket yang bisa membawa kita mengulang setahun jika IP dibawah 2.00 dan IP itu sangat ditentukan oleh praktek-praktek serta laporan-laporan yang dilakukan nyaris setiap hari. Dan sangat Alhamdulillah karena HMI Cabang Bogor punya tradisi yang kuat dimana tak ada upaya politisasi yang berlebihan untuk mendapatkan suatu jabatan. (ANS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan meninggalkan Komentar...
Tapi maaf komentar Anda perlu dimoderasi, bukan untuk menghilangkan hak Anda berkomentar tapi untuk menghindari penggunaan "kalimat2 yang tidak perlu"